Dengandemikian pentingnya sosialisasi politik bagi pengembangan budaya politik nasional karena A. merupakan proses politik sejak remaja, dan berlanjut sepanjang kehidupan manusia B. berkaitan dengan proses pengalaman politik kader partai politik dan tokoh politik tertentu
Political culture is the pattern of individual behavior and orientation towards political life that is lived by the members of a system. Political culture is a citizen's perception that is actualized in the pattern of attitudes towards political problems and political events that occur so that it has an impact on the formation of the political structure and process of society and government because the political system is a relationship between humans which involves questions about rules, power, and also the authority they have. Thus the existence of political culture in Indonesia is very interesting to study. The method used in writing this journal is a qualitative method by conducting library research on political culture in Indonesia. The purpose of writing this journal is to describe the existence of political culture in Indonesia in accordance with the context, situation and objectives of political development in Word Culture, government, politic, political culture, politik adalah pola tingkah laku indvidu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota dari suatu sistem. Budaya politik merupakan persepssi warga negara yang diaktualisasikan dalam pola sikap terhadap masalah politik dan peristiwa politik yang terjadi sehingga berdampak terhadap pembentukan struktur dan proses politik. Masyarakat maupun pemerintahan karena sistem politik merupakan hubungan antar manusia yang menyangkut soal tentang aturan, kekuasaan, dan juga wewenang yang dimiliki. Dengan demikian eksistensi budaya politik di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode kualitatif dengan melakukan riset kepustakaan tentang budaya politik yang ada di penulisan jurnal ini adalah untuk mendeskripsikan eksistensi budaya politik di Indonesia sesuai dengan konteks, situasi dan tujuan pembangunan politik di Indonesia. Kata Kunci Budaya, pemerintahan, politik, politik budaya, sosialisasi To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this anak belajar mengenal budaya politik lebih luas dan belajar mengaplikasikan budaya politik yang mereka kenal. Contoh sosialisasi politik di sekolah pemilihan ketua OSIS, pembuatan AD-ART dalam setiap organisasi yang diikuti, serta forum-forum diskusi atau musyawarahSekolah Merupakan Agen Penting Bagi Sosialisasi PolitikSekolah merupakan agen penting bagi sosialisasi politik. Disini anak belajar mengenal budaya politik lebih luas dan belajar mengaplikasikan budaya politik yang mereka kenal. Contoh sosialisasi politik di sekolah pemilihan ketua OSIS, pembuatan AD-ART dalam setiap organisasi yang diikuti, serta forum-forum diskusi atau mengemukakan pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik sebagai berikutA GabrielGabriel A. Almond mengemukakan pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik sebagai berikut 40Jakarta PT. Grafindo Media //PratamaA AimPendidikan KewarganegaraanAim, A. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta PT. Grafindo Media //Pratama. Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta Yayasan Obor IndonesiaFirmanzahFirmanzah. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. Columbus Untuk Indonesia 70 Tahun Professor Bill Liddle dari Murid dan Sahabat Jakarta Kepustakaan Populer GramediaB LiddleLiddle, B. Dari Columbus Untuk Indonesia 70 Tahun Professor Bill Liddle dari Murid dan Sahabat Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia. Etika Magnis-SusenoPolitikMagnis-Suseno, F. Etika Politik. Jakarta Gramedia, M SetiadiSetiadi, EM. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Kencana, PT. Gramedia Pustaka UtamaA SuhelmiPemikiran PolitikBaratSuhelmi, A. Pemikiran Politik Barat. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Pendidikan SyarbainiPancasilaSyarbaini, S. Pendidikan Pancasila. Bogor Ghalia Indonesia. 2009.
Dalampengertiannya, sosialisasi politik adalah proses manusia dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik di dalam lingkungan masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi.
Kali ini mau posting tugas aja, siapa tau bermanfaat bagi yang membutuhkan 😀 semoga gak repost. 1. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK Sosialisasi politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam badan masyarakat. Almond dan Powell, sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai metreka dewasa dan orang-orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu. Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social Sciences” 2 definisi sosialisasi politik luginaugi[dot]wordpress[dot]com a. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini. b. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus kehidupan dan termasuk didalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar politik tetapi juga secara nominal belajat bersikap non politik mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan. Easton dan Denuis, sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya. Almond, sosialisasi politik adalah proses-proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku. Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi beroperasi pada 2 tingkat Tingkat Komunitas Sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. Tingkat Individual Proses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga suatu Negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka. Dalam konsep Freud, individu dilihat sebagai objek sosilaisasi yang pasif sedangkan Mead memandang individu sebagai aktor yang aktif, sehingga proses sosialisasi politik merupakan proses yang beraspek ganda. Di satu pihak, ia merupakan suatu proses tertutupnya pilihan-pilihan perilaku, artinya sejumlah kemungkinan terbuka yang sangat luas ketika seorang anak lahir menjadi semakin sempit sepanjang proses sosialisasi. Di lain pihak, proses sosialisasi bukan hanya merupakan proses penekanan. 2. METODE SOSIALISASI POLITIK oleh Rush dan Althoff Imitasi Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyakbercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi. Instruksi Peristiwa penjelasan diri seseornag dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya. Motivasi Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal trial and error. Jika imitasi dan instruksi merupakan tipe khusus dari pengalaman, sementara motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman pada umumnya. Sosialisasi politik yang selanjutnya akan mempengaruhi pembentukan jati diri politik pada seseorang dapat terjadi melalui cara langsung dan tidak langsung. Proses tidak langsung meliputi berbagai bentuk proses sosialisasi yang pada dasarnya tidak bersifat politik tetapi dikemudian hari berpengatuh terhadap pembentukan jati diri atau kepribadian politik. Sosialisasi politik lnagsung menunjuk pada proses-proses pengoperan atau pembnetukan orientasi-orientasi yang di dalam bentuk dan isinya bersifat politik. Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut 1. Pengoperasian Interpersonal Mengasumsikan bahwa anak mengalami proses sosialisasi politik secara eksplisitdalam keadaan sudah memiliki sejumlah pengalaman dalam hubungna-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal. 2. Magang Metode belajat magang ini terjadi katrna perilau dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non politik memberikan keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya dipergunakan secara khusus di dalam konteks yang lebih bersifat politik. 3. Generalisasi Terjadi karena nilai-nilai social diperlakukan bagi bjek-objek politik yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap politik terentu. Proses sosialisasi langsung terjadi melalui 1 Imitasi Merupakan mode sosiaisasi yang paling ekstensif dan banyak dialami anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat dilakukan secara sadar dan secara tidak sadar. 2 Sosialisasi Politik Antisipatoris Dilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang diinginkan atau akan diemban oleh actor. Orang yang berharap suatu ketika menjalani pekerjaan-pekerjaan professional atau posisi social yang tinggi biasanya sejak dini sudah mulai mengoper nilai-nilai dan pola-pola perilaku yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut. 3 Pendidikan Politik Inisiatif mengoper orientasi-orientasi politik dilakukan oleh “socialiers” daripada oleh individu yang disosialisasi. Pendidikan politik dapat dilakukan di keluarga, sekolah, lembaga-lembaga politik atau pemerintah dan berbagai kelompok dan organisasi yang tidak terhitung jumlahnya. Pendidikan politik sangat penting bagi kelestarian suatu system politik. Di satu pihak, warga Negara memerukan informasi minimaltentang hak-hak dan kewajiban yang mereka mliki untuk dapat memasuki arena kehidupan politik. Di lain pihak, warga Negara juga harus memperoleh pengetahuan mengenai seberapa jauh hak-hak mereka telah dipenuhi oleh pemerintah dan jika hal ini terjadi, stabilitas politik pemerintahan dapat terpelihara. 4 Pengalaman Politik Kebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini sebagai politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan pengalamn-pengalamannya didalam proses politik. 3. SARANA SOSIALISASI POLITIK 1. Keluarga Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap anggota-anggotanya. Pengaruh yang paling jelas adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan. Bagi anak, keputusan bersama yang dibuat di keluarga bersifat otoritatif, dalam arti keengganan untuk mematuhinya dapat mendatangkan hukuman. Pengalaman berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan perasaan kompetensi politik si anak, memberikannya kecakapan-kecakapan untuk melakukan interaksi politik dan membuatnya lebih mungkin berpartisipasi secara aktif dalam sistem politik sesudah dewasa. luginaugi[dot]wordpress[dot]com 2. Sekolah Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan kegiatan-kegiatan guru. Sekolah melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis. Sekolah pun dapat mempertebal kesetiaan terhadap system politik dan memberikan symbol-simbol umum untuk menunjukkan tanggapan yang ekspresif terhadap system tersebut. Peranan sekolah dalam mewariskan nilai-nilai politik tidak hanya terjadi melalui kurikulum sekolah. Sosialisasi juga dilakukan sekolah melalui berbagai upacara yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas dan berbagai kegiatan ekstra yang diselenggarakan oleh OSIS. 3. Kelompok Pertemanan Pergaulan Kelompok pertemanan mulai mengambil penting dalam proses sosialisasi politik selama masa remaja dan berlangsung terus sepanjang usia dewasa. Takott Parson menyatakan kelompok pertemanan tumbuh menjadi agen sosialisasi politik yang sangat penting pada masa anak-anak berada di sekolah menengah atas. Selama periode ini, orang tua dan guru-guru sekolah sebagai figur otoritas pemberi transmitter proses belajar sosial, kehilangan pengaruhnya. Sebaliknya peranan kelompok-kelompok klik, gang-gang remaja dan kelompok-kelompok remaja yang lain menjadi semakin penting. Pengaruh sosialisasi yang penting dari kelompok pertemanan bersumber di dalam factor-faktor yang membuat peranan keluarga menjadi sangat penting dalam sosialisasi politik yaitu a. Akses yang sangat ekstensif dari kelompok-kelompok pertemanan terhadap anggota mereka. b. Hubungan-hubungan pribadi yang secara emosional berkembang di dalamnya. Kelompok pertemanan mempengaruhi pembentukan orientasi politik individu melalui beberapa cara yaitu a. Kelompok pertemanan adalah sumber sangat penting dari informasi dan sikap-sikpa tentang dunia social dan politik. Kelompok pertemanan berfungsi sebagai “communication channels”. luginaugi[dot]wordpress[dot]com b. Kelompok pertemanan merupakn agen sosialisasi politik sangat penting karena ia melengkapi anggota-anggotanya dengan konsepsi politik yang lebih khusus tentang dunia politik. c. Mensosialisasi individu dengan memotivasi atau menekan mereka untuk menyesuaikan diri dengan sikap-sikap dan perilaku yang diterima oleh kelompok. Di satu pihak, kelompok pertemanan menekan individu untuk menerima orientasi-orientasi dan perilaku tertentu dengna cara mengancam memberikan hukuman kepada mereka yang melakukan penyimpangan terhadap norma-norma keluarga, seperti melecehkan atau tidak menaruh perhatian kepad amereka yang menyimpang. 4. Pekerjaan Organisasi-organisasi formal maupun non formal yang dibentuk berdasarkan lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub social dan yang sejenisnya merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas. 5. Media Massa Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, televise dan internet memegang peran penting dalam menularkan sikap-sikap dan nilai-nilai modern kepada bangsa-bangsa baru merdeka. Selain memberikan infoprmasi tentang informasi-informasi politik, media massa juga menyampaika nilai-nili utama yang dianut oleh masyarakatnya. 6. Kontak-kontak Politik Langsung Tidak peduli betapa positifnya pandangan terhadap system poltik yang telah ditanamkan oleh eluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, mengalami etidakadilan, atau teraniaya oleh militer, maka pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah.
pentingnyasosialisasi politik sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai- nilai) dan sikap-sikap.
SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA dan POLITIK ... Pertama, Bicara kehidupan manusia, maka kita tidak akan terlepas dari tahap KEMANUSIAAN . Manusia dilahirkan dengan dilengkapi dengan naluri kemanusiaan. Meski dibelakang hari naluri kemanusiaan ini kembali ... 23 Komponen Budaya Politik. Tipe-Tipe Budaya Politik ... d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Berkembang Robert Le Vine , berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem-sistem ... 36 A pengertian dari sosialisasi politik ... nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam ...”obrolan” politik ringan tentang segala hal sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik ... 8 SOSIALISASI DAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN ... adalah sosialisasi politik dan konsep partisipasi ...proses sosialisasi politik dalam hidupnya. Proses sosialisasi yang terjadi tidak lepas dari peran agen sosialisasi yang ... 193 MODEL BUDAYA POLITIK ... wacana politik kontemporer nuansanya lebih ...Dalam politik, etnis senantiasa menjadi perhatian besar terutama dalam hubungannya dengan peran pengembangan kesadaran kolektif, kesukuan sampai dengan ... 97 HAKIKAT BUDAYA POLITIK ... atas, budaya politik merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang melekat di dalam diri individu, yang menjadi dasar bagi cara pandang, sikap, maupun tingkah laku individu itu ...Akibatnya, budaya ... 33 Sosial Politik Sosialisasi Politik dan ... agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku ...agen sosialisasi yang semakin ...sarana sosialisasi dan komunikasi politik yang sangat ...partai politik di ... 11
Sosialisasipolitik bisa juga berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem dapat berjalan dengan positif dan baik. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap budaya politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai sistem politik.
Pentingnya Sosialisasi dalam pengembangan budaya politik bagi masyarakat adalah suatu keharusanuntuk mengetahui kinerja pemerintah. Karena dalam dunia pemerintahanbegitupun dengan kehidupan bermasyarakatselalu dihadapi dengan politik. Sosialisasi merupakan salah satu proses pembentukan sikap politik masyarakat dalam kehidupan politik. Proses sosialisasi berlangsung selama hidup melalu pendidikan non formal, formal dan tidak sengaja. Bisa juga melalui pengalaman keseharian dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Secara umum pengertian umum sosialisasi politik merupakansuatu proses seseorang atau masyarakat dalam memahami arti politik atau sistem politik di negaranya. Dengan adanya sosialisasi masyarakat tidak hanya belajar pengetahuan saja, tapi ada juga pengembangan dalam dunia politik. Sosialisasi juga bisa dikatakan sebagai cara untuk belajar politik dalam dunia kehidupan masyarakat. Definisi Sosialisasi Politik Menurut Ahlia. Ramlan Surbakti 1992b. Gabriel Almond 2000c. Richard E. Dawson 1992d. Kenneth P. Langton 1969Aspek Penting Sosialisasi PolitikTipe-Tipe Sosialisasi Politika. Sosialisasi politik tidak langsungb. Sosialisasi Politik LangsungSarana Sosialisasi Politika. Keluargab. Kelompok pergaulanc. Sekolah Menurutsarjana terkemuka terdapat berbagai Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Ahli. Diantaranya yaitu sebagai berikut a. Ramlan Surbakti 1992 Sosialisasi politik yaitu suatu proses yang di lalui oleh masyarakat untuk membentuk sikap dan orintasi politik. b. Gabriel Almond 2000 Sosialisasi politik menjadi sarana masyarakat dalam melanjutkan keyakinan politik dan patokan politik pada generasi setelahnya. Dengan demikian sosialisasi politik ini menjadi suatu proses dalam membentuk sikap politik. c. Richard E. Dawson 1992 Sosialisasi politik sebagai wujud pewarisan yang bisa berupa pandangan, nilai-nilai, pengetahuan dari guru, orang tua dan sarana sosialisasi. Untuk bisa melanjutkan sistem politik dari satu generasi ke generasi selanjutnya butuh sosialisasi politik. d. Kenneth P. Langton 1969 Sosialisasi politikmerupakansuatu wadah atau cara untuk meneruskan politik kegenerasi selanjutnya. Dari berbagai pengertian menurut ahli, dapat di simpulkan bahwa sosialisasi politik yaitu suatu sarana atau wadah atau cara untuk menyampaikan politik ke generasi selanjutnya. Dengan adanya sosialisasi politik di masyarakat, secara otomatis masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintahan untuk membentuk negara yang maju dan makmur. Pemerintahan akan berjalan maju jika masyarkatnya juga mau ikut memajukan. Aspek Penting Sosialisasi Politik Dalam sosialisasi politik terdapat aspek-aspeknya. Berikut ini beberapa Aspek Penting Sosialiasasi Politik. Sosialisasi politik merupakan kondisi sebelum adanya aktivitas politik. Dengan adanya sosialisasi ini menjadikan politik lebih ramah dan terstruktur serat meminimalisirkan kesalahpahaman. Sosialisasi politik merupakan suatu proses untuk belajar politik melalui pegalaman. Sosialisasi politik dapat memberikan hasil dari proses pembelajaran. Adapun hasilnya bisa berupa motif, sikap, informasi, nilai-nilai dan pengetahuan yang berkaitan dengan kelompok. Sosialisasi politik ini berlangsung selama hidup, dan tidak terpaut usia remaja ataupun dewasa. Sosialisasi politik menurut Ramlan Surbakti terbagi menjadi dua yaitu pendidikan indoktrinasi politik dan pendidikan politik. Induktrional politik bisa dikatakan sebagai proses sosialisasi sepihak. Hal ini dikarenakan penguasa bisa memanipulasi masyarkat untuk dapat menerima simbol, nilai dan norma yang dianggap baik oleh penguasa. Pedidikan politik yaitu proses sosialisasi yang di laksankan melalui kegiatan diskusi, latihan kursus, keikutsertaan dalam berbagai perkumpulan dan latihan kepemimpinan. Dengan demikian Pentingnya Sosialisasi Dalam Pengembangan Budaya Politik harus di ketahui oleh masyarakat. Selain itu hal ini juga berguna untuk generasi selanjutnya. Tipe-Tipe Sosialisasi Politik Tipe sosialisasi politik yaitu cara politik berlangsung. Adapun Tipe-Tipe Sosialisasi Politik yaitu sebagai berikut a. Sosialisasi politik tidak langsung Sosialisasi tipe ini awalnya bukan berorientasi pada politik namun pada akhirnya terpengaruhi oleh politik. Sosialisasi politik ini dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut Generalisasi Nilai-nilai dna kepercayaanya yang sebenarnya tidak terkait dengan politik namun dapat terpengaruh dalam politik. Secara tidak langsug menjalankan politik namun belum tersadari. Magang Salah satu kegiatan yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan politik karena magang adalah sarana belajar. Namun, sarana tersebut juga bisa mempengaruhi orang ketika berpolitik dalam kehidupannya. Pengalihan hubungan antarindividu Berbagai hubungan antarindividu yang awalnya tidak ada kaitannya dengan politik menjadi suatu hal yang berhubungan politik. Hal ini dikarenakan antar individu ini sudah terjun dalam kehidupan politik. Misalnya saja hubungan anak dan orang tua itu akan berpengaruh ketika anak berhubungan dengan pihak selain keluarga. b. Sosialisasi Politik Langsung Sosialisasi politik langsung berbeda dengan sosisalisasi politik tidak langsung karena langsung mengarah pada objeknya yaitu politik. Dalam sosialisasi politik langsung hanya terdapat satu tahap dan terfokus pada politik. Adapun cara dari sosialisasi politik langsung yaitu Pendidikan politik Salah stau cara sosialisai poitik yang dilakukan dengan sengaja dan sadar pada anak untuk lebih mengenal pengetahuan tentang politik. Hal ini dapat dilakukan dengan ikut serta dalam diskusi politik. Pendidikan di sekolah dan berbagai kegiatan partai politik. Adanya pendidikan ini memang direncanakan untuk menanamkan orientasi politik. Pengalaman politik Sosilaisasi yang didapatkan dari belajar politik secara langsung atau ikut terjun dalam kegiatan poitik. Jadi bukan pendidikan formal seperti sekolah, tapi berasal dari pengalaman baik formal ataupun informal. Contohnya saja ikut serta dalam kegiatan politik. Sosialisasi antisipatori Sosialisasi yang berupa mencontoh tokoh politik yang di kagumi. Hal ini bisa berupa sikap atau cara berfikir dari tokoh tersebut. Misalnya anak mengagumi cara berfikir dan bertindak seorang menteri keagamaan, maka ia akan menirukan bagaimana cara befikir seperti tokoh tersebut. Peniruan perilaku Proses sosialisasi politik yang dilakukan dengan cara menirukan perilaku orang lain. Bisa jadi orang yang ditiru dari pihak keluarga ataupun tetangga. Misalnya saja seorang ayah mendukung salah satu calon Bupati dikota tersebut, anaknya juga ikut mendukung calon Bupati tersebut. Sarana Sosialisasi Politik Untuk mencapai tujuan dari berbagai kegiatan, sikap atau perilaku tentunya membutuhkan sarana. Begitu juga dengan sosialisasi politik perlu adanya Sarana Sosialisasi Politik. Menurut Gabriel A. Almond 2000 sosialisasi politik ini dapat membentuk kebudayaan politik pada bangsa tersebut. Sosialisasi politik juga sebagai wujud untuk melestarikan budaya politik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk itu dalam mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya sarana. Berikut ini beberapa sarana sosialisasi politik. a. Keluarga Tempat strategis untuk membentuk sikap sosial dan kepribadian anak yang paling utama adaah keluarga. Pengalaman politik dari keluarga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam dunia politik. Berbagai pengalaman tersebut dapat memberikan interaksi politik bagi anak. Terdapat alasan kenapa keluarga menjadi peran penting dalam sosilaisasi. Alasan yang pertama yaitu hubungan paling dekat antar individu adalah keluarga. Selain itu keluarga juga yang paling awal dan sejak dini menanamkan sikap atau kepribadian anak. b. Kelompok pergaulan Selaindalam keluarga, pergaualan anakdalam lingkungan juga dapat mempengaruhi kepribadian anak. Karena disaat anak bergaul di masyarakat akan menirukan sikap seperti teman sepermainannya. Kelompok pergaulan biasanya akan mendorong anak untuk ikut peraturan dan menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Bisa jadi anak paham tentang politik berasal dari teman sepermainanya. Karena lingkungan kelompok juga jauh lebih luas dibandingkan dengan lingkungan keluarga. c. Sekolah Sarana pemerintah untuk mengenalkan anak pada dunia politik melalui mata pelajaran dan pembelajaran. Sekolah juga memberikan gambaran konkrit dari lembaga politik dan hubungan politik. Sosialisasi tersebut bisa melalui ekstrakulikuler, upacara bendera, kegiatan intrasekolah dan kegiatan lainnya. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya sosialisasi dalam pengembangan budaya politik adalah keharusan. Hal ini berkaitan dengan kewaijiban dan juga hak menjadi masyarakat yang berbagsa dan betanah air. Dengan adanya sosialisasi politik ini setidaknya akan memberikan gambaran sedikit tentang politik sebelum anak terjun ke lapangan langsung. Untuk berhasil dalam memahami dunia politik setidaknya terdapat pengalaman politik terlebih dahulu. Originally posted 2018-09-06 162457.
PENTINGNYASOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK PENDAHULUAN Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya.
Sosialisasi budaya politik1. Makna sosialisasi kesadaran politik Makna sosialisasi kesadaran politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota politik, merupakan suatu istilah yang gunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada atau kajian tentang sosialisasi politik sudah menjadi bidang yang sangat menarik untuk dibicarakan. Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadi kajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan 1. Sosialisasi politik mampu berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik mampu berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik2. Mekanisme sosialisasi budaya politik Dalam rangka untuk menyukseskan adanya sosialisasi budaya politik bagi seluruh warga masyarakat, maka mekanisme yang ditempuh mampu melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik pilar In Formal keluarga, pilar Non Formal Masyarakat dan pilar Formal Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik.1. Pilar In Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur keluarga. Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling effisien dan effektif mampu melalui keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tetang segala hal yang menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik yang mampu diserap oleh anak2. Pilar Non Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur penanaman sosialisasi nilai-nilai politik mampu dilakukan melalui media massa, merupakan suatu sarana komunikasi massa yang berfungsi menyampaikan gagasan dan kejadian berupa tayangan, tulisan, lisan kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat dan cepatAgar mampu menikmati hak-hak kebebasannya di bidang politik, warga negara memerlukan kesempatan memperoleh berita-berita yang benar dan jujur. Di sinilah media massa memegang peranan penting. Media massa mampu berupa media cetak, dan negara demokrasi, media massa sangat diperlukan untuk mewujudkan jaminan atas kebebasan menyatakan penmampu freedom of expression. Kebebasan pers, merupakan kebebasan untuk menghimpun dan menyebarluaskan berita, pandangan dan buah pikiran kepada siapapun yang bersedia menerimanyaPeran Media MassaSebagai sara komunikasi massa sarana menyampaikan pesan dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya dari rakyat kepada pemerintah, maka media massa mampu berperan sebagai berikut 1. Sebagai penyalur informasi atau berita secara obyektif. Masyarakat memerlukan berita yang benar sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini mampu disediakan oleh pers2. Sebagai alat kontrol atau pengawasan sosial rakyat terhadap para penyelenggara negara. Melalui pers, rakyat mampu menyampaikan kritik dan penilaian mereka terhadap kinerja pemerintah yang dirasa menyimpang dari harapan rakyat. Melalui pers, rakyat menjaga pemerintah agar selalu bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang Sebagai sarana pembentuk penmampu umum opini publikPenmampu umum yang mencerminkan aspirasi rakyat merupakan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan umum4. Sebagai pelapor pertanggungjawaban akuntabilitas selalu memantau pelaksanaan fungsi-fungsi lembaga negara Legeslatif, Ekskutif, dan Yudikatif dan melaporkan hasilnya ke masyarakat5. Sebagai penengarai awal ealy warming system.Media massa mampu memberikan peringatan-peringatan dini yang amat diperlukan untuk menggugah kewaspadaan pemerintah dan masyarakat terhadap peristiwa atau gejala yang mungkin terjadi dan akan mempengaruhi keselamatan negara3. Pilar Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur pendidikanSosialisasi budaya politik melalui jalur resmi mampu berupa pendidikan politik yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan lembaga pendidikan, lembaga negara, lembaga politikPendidikan Politik, merupakan usaha mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan politik warga negara agar memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negaraDalam negara demokrasi, tidak setiap warga negara otomatis mampu menunaikan peran pentingnya dalam hidup bernegara. Itulah sebabnya, rakyat memerlukan pendidikan politik atau pendidikan kewarganegaraan PKn, warga negara mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan Sekolah atau di Perguruan Tinggi, melalui pelajaran Civics Education Pendidikan Kewarganegaraan, dimana siswa dan gurunya atau mahasiswa dengan dosennya mampu saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis dan praktis. Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan awal dalam kehidupan berpolitik secara dini serta nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang Fungsi partai politik Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politik di negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut 1. fungsi partai politik di negara demokrasi untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partaiFungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Fungsi tambahan dari partai politik sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik4. Peranan partai politik Partai politik memeiliki peran sebagai berikut 1. Mengawasi jalannya pemerintahan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahanTUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! 1. Sebutkan 2 alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik !jawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan mekanisme yang ditempuh dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimanakah fungsi utama dari partai politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Bagaimanakah peranan partai politik dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Sumber belajar Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung Refika Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta Pustaka Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kansil, dan Christine Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta Pradnya ParamitaKosim, 2000. Pancasila Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung Sekolah Tinggi Bahasa Asing YAPARI-ABA. Kusnadi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta FHUI. Sosialisasi budaya politik1. Makna sosialisasi kesadaran politik Makna sosialisasi kesadaran politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota politik, merupakan suatu istilah yang gunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada atau kajian tentang sosialisasi politik sudah menjadi bidang yang sangat menarik untuk dibicarakan. Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadi kajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan 1. Sosialisasi politik mampu berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik mampu berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik2. Mekanisme sosialisasi budaya politik Dalam rangka untuk menyukseskan adanya sosialisasi budaya politik bagi seluruh warga masyarakat, maka mekanisme yang ditempuh mampu melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik pilar In Formal keluarga, pilar Non Formal Masyarakat dan pilar Formal Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik.1. Pilar In Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur keluarga. Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling effisien dan effektif mampu melalui keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tetang segala hal yang menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik yang mampu diserap oleh anak2. Pilar Non Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur penanaman sosialisasi nilai-nilai politik mampu dilakukan melalui media massa, merupakan suatu sarana komunikasi massa yang berfungsi menyampaikan gagasan dan kejadian berupa tayangan, tulisan, lisan kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat dan cepatAgar mampu menikmati hak-hak kebebasannya di bidang politik, warga negara memerlukan kesempatan memperoleh berita-berita yang benar dan jujur. Di sinilah media massa memegang peranan penting. Media massa mampu berupa media cetak, dan negara demokrasi, media massa sangat diperlukan untuk mewujudkan jaminan atas kebebasan menyatakan penmampu freedom of expression. Kebebasan pers, merupakan kebebasan untuk menghimpun dan menyebarluaskan berita, pandangan dan buah pikiran kepada siapapun yang bersedia menerimanyaPeran Media MassaSebagai sara komunikasi massa sarana menyampaikan pesan dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya dari rakyat kepada pemerintah, maka media massa mampu berperan sebagai berikut 1. Sebagai penyalur informasi atau berita secara obyektif. Masyarakat memerlukan berita yang benar sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini mampu disediakan oleh pers2. Sebagai alat kontrol atau pengawasan sosial rakyat terhadap para penyelenggara negara. Melalui pers, rakyat mampu menyampaikan kritik dan penilaian mereka terhadap kinerja pemerintah yang dirasa menyimpang dari harapan rakyat. Melalui pers, rakyat menjaga pemerintah agar selalu bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang Sebagai sarana pembentuk penmampu umum opini publikPenmampu umum yang mencerminkan aspirasi rakyat merupakan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan umum4. Sebagai pelapor pertanggungjawaban akuntabilitas selalu memantau pelaksanaan fungsi-fungsi lembaga negara Legeslatif, Ekskutif, dan Yudikatif dan melaporkan hasilnya ke masyarakat5. Sebagai penengarai awal ealy warming system.Media massa mampu memberikan peringatan-peringatan dini yang amat diperlukan untuk menggugah kewaspadaan pemerintah dan masyarakat terhadap peristiwa atau gejala yang mungkin terjadi dan akan mempengaruhi keselamatan negara3. Pilar Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur pendidikanSosialisasi budaya politik melalui jalur resmi mampu berupa pendidikan politik yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan lembaga pendidikan, lembaga negara, lembaga politikPendidikan Politik, merupakan usaha mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan politik warga negara agar memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negaraDalam negara demokrasi, tidak setiap warga negara otomatis mampu menunaikan peran pentingnya dalam hidup bernegara. Itulah sebabnya, rakyat memerlukan pendidikan politik atau pendidikan kewarganegaraan PKn, warga negara mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan Sekolah atau di Perguruan Tinggi, melalui pelajaran Civics Education Pendidikan Kewarganegaraan, dimana siswa dan gurunya atau mahasiswa dengan dosennya mampu saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis dan praktis. Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan awal dalam kehidupan berpolitik secara dini serta nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang Fungsi partai politik Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politik di negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut 1. fungsi partai politik di negara demokrasi untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partaiFungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Fungsi tambahan dari partai politik sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik4. Peranan partai politik Partai politik memeiliki peran sebagai berikut 1. Mengawasi jalannya pemerintahan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahanTUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! 1. Sebutkan 2 alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik !jawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan mekanisme yang ditempuh dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimanakah fungsi utama dari partai politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Bagaimanakah peranan partai politik dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Sumber belajar Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung Refika Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta Pustaka Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kansil, dan Christine Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta Pradnya ParamitaKosim, 2000. Pancasila Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung Sekolah Tinggi Bahasa Asing YAPARI-ABA. Kusnadi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta FHUI.
Sosialisasipolitik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif 2. sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinnya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap budaya politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai sistem politik. 2.
Sosialisasi Politik, merupakan salah satu dari fungsi-fungsi input sistem politik yang berlaku di negara-negara manapun juga baik yang menganut sistem politik demokratis, otoriter, diktator dan sebagainya. Sosialisasi politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat. Keterlaksanaan sosialisasi politik, sangat ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan di mana seseorang/individu berada. Selain itu, juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadian seseorang. Sosialisasi politik, merupakan proses yang berÂlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi di antara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman politik yang relevan yang memberi bentuk terhadap tingkah laku politiknya. Pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang itu membentuk satu layar persepsi, melalui mana individu menerima rangsangan-rangsangan politik. Tingkah laku politik seseorang berkembang secara berangsur-angsur. Jadi, sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi. Sebab hal ini bisa saja menyebabkan pengingkaran terhadap legitimasi. Akan tetapi, apakah akan menuju kepada stagnasi atau perubahan, tergantung pada keadaan yang menyebabkan pengingkaran tersebut. Apabila tidak ada legitimasi itu disertai dengan sikap bermusuhan yang aktif terhadap sistem politiknya, maka perubahan mungkin terjadi. Akan tetapi, apabila legitimasi itu dibarengi dengan sikap apatis terhadap sistem politiknya, bukan tak mungkin yang dihasilkan stagnasi Berbagai pengertian atau batasan mengenai sosialisasi politik telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan terkemuka. Sama halnya dengan pengertian-pengertian tentang budaya politik, sistem politik dan seterusnya, meskipun diantara para ahli politik terdapat perbedaan, namun pada umumnya tetap pada prinsip-prinsip dan koridor yang sama. Berikut ini akan dikemukana beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli. David F. Aberle, dalam Culture and Socialization Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial, atau aspek-aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu-individu keterampilan-keterampilan termasuk ilmu pengetahuan, motif-motif dan sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan dan yang terus berkelanjutan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari. Gabriel A. Almond Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. Irvin L. Child Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya. Richard E. Dawson dkk. Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. Eisentadt, dalamFrom Generation to Ganeration Sosialisasi politik adalah komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia lain, dengan siapa individu-individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum. Oleh Mochtar Masoed disebut dengan transmisi kebudayaan. Denis Kavanagh Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik. Alfian Mengartikan pendidikan politik sebagai usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik baru yang mendukung sistem politik yang ideal tersebut, dan bersamaan dengan itu lahir pulalah kebudayaan politik baru. Perkembangan sosiologi politik diawali pada masa kanak-kanak atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dari belajar politik mencakup perkembangan dari ikatan-ikatan lingkungan,, seperti “keterikatan kepada sekolah-sekolah mereka“, bahwa mereka berdiam di suatu daerah tertentu. Anak muda itu mempunyai kepercayaan pada keindahan negerinva, kebaikan serta kebersihan rakyatnya. Manifestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak, seperti pemberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem politik. Peranan keluarga dalam sosialisasi politik sangat penting. Menurut Easton dan Hess, anak-anak mempunyai gambaran yang sama mengenai ayahnya dan presiden selama bertahun-tahun di sekolah awal. Keduanya dianggap sebagai tokoh kekuasaan. Easton dan Dennis mengutarakan ada 4 empat tahap dalam proses sosialisasi politik dari anak, yaitu sebagai berikut. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres parlemen, mahkamah agung, dan pemungutan suara pemilu.Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini. Suatu penelitian secara khusus telah dilakukan guna menyelidiki nilai-nilai pengasuhan anak yang dilakukan oleh berbagai generasi orang tua di Rusia. Nilai-nilai itu adalah sebagai berikut Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dantradisi pada umumnyaPrestasi; ketekunan, pencapaian/perolehan, ganjaran-ganjaran material mobilitas kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan diri; bergaul dengan balk, menjauhkan diri dari kericuhan, menjaga keamanan dan belajar dan pengetahuan sebagai sikap-sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan berkaitan dengan pemerinÂtahan. Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Adapun sarana alat yang dapat dijadikan sebagai perantara/sarana dalam sosialisasi politik, antara lain 1 Keluarga family Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Di mulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi obrolan politik ringan tentang segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi tranfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. 2 Sekolah Di sekolah melalui pelajaran civics education pendidikan kewarganegaraan, siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. 3 Partai Politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpati-sannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu men-ciptakan “image†memperjuangkan kepentingan umum, agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu. Khusus pada masyarakat primitif, proses sosialisasi terdapat banyak perbedaan. Menurut Robert Le Vine yang telah menyelidiki sosialisasi di kalangan dua suku bangsa di Kenya Barat Daya kedua suku bangsa tersebut merupakan kelompok-kelompok yang tidak tersentralisasi dan sifatnya patriarkis. Mereka mempunyai dasar penghidupan yang sama dan ditandai ciri karakteristik oleh permusuhan berdarah. Akan tetapi, suku Neuer pada dasarnya bersifat egaliter percaya semua orang sama derajatnya dan pasif, sedangkan suku Gusii bersifat otoriter dan agresif. Anak dari masing-masing suku didorong dalam menghayati tradisi mereka masing-masing.
. 19 211 290 64 277 366 56 288
pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik