Loading 10% 30% 50% 70% 100% Puisi Sajak Tafsir - Sapardi Djoko Damono || Cover ——————————————————— S
Puisi Sajak Putih Karya Sapardi Djoko Damono Sajak Putih Beribu saat dalam kenangan surut perlahan kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh sewaktu detik pun jatuh kita dengar bumi yang tua dalam setia Kasih tanpa suara sewaktu bayang-bayang kita memanjang mengabur batas ruang kita pun bisu tersekat dalam pesona sewaktu ia pun memanggil-manggil sewaktu Kata membuat kita begitu terpencil di luar cuaca. Sumber Duka-Mu Abadi 1969Puisi Sajak PutihKarya Sapardi Djoko DamonoBiodata Sapardi Djoko DamonoSapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
EllinaWidayanti.0004Sajak TafsirKarya: Sapardi Djoko Damono
Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Kau bilang aku burung? Jangan sekali-kali berkhianat Minggu, 30 Agustus 2020 1348 Djoko Damono, penyair Indonesia angkatan 1970-an. Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono - Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Sajak Tafsir Kau bilang aku burung?Jangan sekali-kali berkhianatkepada sungai, ladang, dan batuAku selembar daun terakhiryang mencoba bertahan di rantingyang membenci anginAku tidak suka membayangkankeindahan kelebat dirikuyang memimpikan tanahtidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkankuke dalam bahasa abu Tolong tafsirkan akusebagai daun terakhiragar suara angin yang meninabobokanranting itu padam Tolong tafsirkan aku sebagai hasratuntuk bisa lebih lama bersamamuTolong ciptakan makna bagikuapa saja — aku selembar daun terakhiryang ingin menyaksikanmu bahagiaketika sore tiba. *
SajakTafsir Karya: Sapardi Djoko Damono Kau bilang aku burung? Jangan sekali-kali berkhianat kepada sungai, ladang, dan batu. Aku selembar daun terakhir yang mencoba bertahan di ranting yang membenci angin. Aku tidak suka membayangkan keindahan kelebat diriku yang memimpikan tanah, tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku
Bilang Begini Maksudnya Begitu – Sapardi Djoko Damono merupakan seorang penyair Indonesia yang terkenal dengan berbagai puisi-puisinya yang memiliki hal-hal sederhana tetapi memiliki makna besar di dalam kehidupan. Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu ini merupakan salah satu buku bestseller yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono yang didalamnya menjelaskan makna-makna tersirat yang sebenarnya ingin disampaikan oleh sang penulis. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar kita bisa memahami pesan atau makna dari penyair adalah kita juga harus mengenal dan mengapresiasi alat kebahasaan yang digunakan penyair untuk menulis puisi-puisinya. Buku ini ditujukan untuk memberikan pemahaman atas alat-alat bahasa yang digunakan dan diharapkan bisa membantu tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik. Sering sekali para penyair bilang begini, tetapi maksudnya begitu dengan makna yang berbeda. Nah, Grameds masih bingung untuk mencari makna yang terkandung dalam puisi? Tak perlu bingung mencarinya, karena kamu bisa mencari tahu seputar puisi dan pemaknaannya dengan membaca buku Bilang Begini Maksudnya Begitu. Buku ini akan menjelaskan caranya, yuk simak review singkatnya! Pada buku Bilang Begini Maksudnya Begitu akan dijelaskan bagaimana caranya membahas puisi yang diapresiasi oleh masyarakat dengan menggunakan alat-alat pengenalan yang digunakan, seperti gagasan, sikap, suasana, dan lain sebagainya. Pemahaman atas “alat-alat” yang digunakan dalam menulis puisi tersebut diharapkan dapat membantu dan meningkatkan tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik di mata masyarakat. Sebab kerap kali dari para pembaca yang tidak bisa mengerti atau paham isi dari sebuah puisi dan menyebabkan para pembaca menjadi acuh tak acuh terhadap karya-karya tersebut. Walaupun sebenarnya tidak perlu dipikirkan maknanya apa dan artinya apa. Tetapi hal tersebut tidak membuat tujuan dalam membaca berhasil, karena tidak paham pesan atau maksud dari isi buku tersebut. Begitulah kurang lebih kata Sapardi Djoko Damono dalam bukunya. Dalam bukunya tersebut, Sapardi Djoko Damono menghadirkan karya-karya puisi dari berbagai penyair untuk dijadikan sebuah contoh. Terdapat macam-macam puisi, ada puisi yang berbentuk berita, ada puisi yang berbentuk prosa atau naratif, ada puisi yang sederhana bahasanya, dan ada juga puisi yang rumit penggunaan bahasanya. Karya-karya puisi tersebut semua beliau rangkum secara ringkas dalam bukunya. Selain membahas puisi agar dapat diapresiasi oleh masyarakat, buku Bilang Begini Maksudnya Begitu juga berusaha menelaah karya-karya puisi melalui pendekatan ilmu lain, tujuannya agar dapat dinikmati dan dihayati secara logis. Karya-karya puisi yang dijadikan sebagai contoh, selanjutnya dikaji dengan berbagai macam pendekatan. Dalam buku ini, pendekatan yang dimaksud, seperti pendekatan psikologi, latar belakang penyair, sosiologi, agama, dan sebagainya. Bagaimana? Tertarik bukan untuk mengetahui makna-makna dalam puisi yang ditulis oleh penyair? Yuk mari kita coba pahami isi pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh para penyair untuk kita. Jika para Grameds ingin tahu lebih lanjut tentang pemahaman dalam puisi. Dalam buku Bilang Begini Maksudnya Begitu kamu bisa menemukannya secara jelas dan lengkap. Profil Sapardi Djoko DamonoReview Buku Bilang Begini Maksudnya BegituKelebihan dari Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu karya Sapardi Djoko DamonoPenutupBuku Best Seller RekomendasiArtikel Terkait Rekomendasi Buku Sumber Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Surakarta, Hindia Belanda. Sapardi Djoko Damono merupakan seorang pujangga berkebangsaan Indonesia terkemuka. Ia sering kali dipanggil dengan singkatan namanya, SDD. Sapardi menghabiskan masa mudanya di Surakarta hingga lulus SMA pada tahun 1958. Lalu, ia melanjutkan pendidikannya ke Yogyakarta. Tepatnya kuliah di bidang Bahasa Inggris Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sapardi sudah dikenal dengan karya puisinya yang penuh dengan makna cinta dan juga makna kehidupan. Jika dikelompokkan berdasarkan angkatan sastra, maka Sapardi Djoko Damono termasuk sastrawan angkatan 70-an. Sajak-sajak SDD telah diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa, termasuk bahasa daerah. Salah satu karyanya berhasil dijadikan sebuah film, yaitu buku yang berjudul “Hujan Bulan Juni”. Film ini menceritakan tentang seorang wanita dosen muda sastra Jepang yang bernama Pingkan, dipertemukan dengan Sarwono, seorang dosen Antropologi. Mereka merupakan sepasang kekasih yang saling melengkapi satu sama lain, dan merasa sangat nyaman dalam menjalin hubungan percintaan yang sedang dijalani. Namun keduanya memiliki suku dan agama yang berbeda sehingga hubungan Pingkan dan Sarwono ditentang oleh pihak keluarga. Sapardi Djoko Damono juga telah memenangkan beberapa penghargaan atas karya-karyanya yang indah, diantara lain adalah Cultural Award dari Australia pada tahun 1978, SEA Write Award dari Thailand pada tahun 1986, Kalyana Kretya dari Menristek RI pada tahun 1996, dan Achmad Bakrie Award dari Indonesia pada tahun 2003 Sapardi Djoko Damono atau dikenal dengan nama singkatnya yaitu SDD meninggal pada usia 80 tahun pada tanggal 19 Juli 2020. Penyebab meninggalnya Sapardi Djoko Damono ini diakibatkan penurunan fungsi organ tubuh. Meskipun kini sosok Sapardi sudah tak ada lagi di dunia dan tidak membuat karya lagi, namun karya-karya puisinya akan tetap abadi di hati para penikmatnya dan akan terus dihargai selamanya. Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu Jumlah Halaman 146 Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tanggal Terbit 11 Mei 2016 ISBN 9786020329543 Bahasa Indonesia Berat kg Lebar cm Panjang 20 cm Gerimis bukan berarti hujan, bunga belum tentu berarti kembang. Konon, puisi adalah hasil permainan gaya bahasa seorang penyair yang tidak bisa diartikan secara harfiah. Kerap kali penyair bilang begini, tapi maksudnya begitu. Lalu, bagaimana caranya bisa menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penyair? Dalam usaha memahami karya sastra, tentu berbagai pertanyaan bisa timbul. Bisa saja dua orang pembaca merasa telah memahami suatu karya sastra, tetapi ternyata penafsiran keduanya berbeda. Penafsiran siapa yang benar? Sampai berapa jauhkah peran sastrawan dalam penafsiran itu? Apakah minat dan pandangan hidup kita bisa berpengaruh terhadap penafsiran itu? Itu semua macam pertanyaan yang mungkin sekali akan sering kita cari jawabannya di sini. Buku yang telah ditulis oleh Sapardi Djoko Damono ini bukan buku teori sastra, melainkan buku yang berisi ajakan atau panduan dalam mengapresiasi puisi. Maka dari itu, di dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara mengapresiasi puisi hingga memahami makna dari suatu puisi yang telah dibaca. Sejumlah alat, muslihat serta gaya yang biasa digunakan penyair dalam puisinya dijelaskan oleh Sapardi Djoko Damono ini dengan menampilkan sejumlah contoh, sehingga pembaca pun akan jadi lebih mudah dalam memahami makna yang terkandung di dalam sebuah puisi. Memahami makna yang terkandung dalam puisi, memang tak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama terutama bagi orang yang awam. Namun, ketika kita sudah memahami makna dari suatu puisi, kita akan selalu berusaha menggali makna dari setiap puisi yang telah dibaca. Lewat buku Bilang Begini Maksudnya Begitu, maka kita akan jadi lebih mudah dalam memahami makna puisi. Jadi, apakah kamu masih ragu untuk mendapatkan buku karya Sapardi Djoko Damono ini? Yuk, biar semakin mudah memahami makna dalam puisi, langsung dapatkan bukunya di Kelebihan dari Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu karya Sapardi Djoko Damono Pros Materi yang disampaikan penulis dalam buku ini dituliskan secara jelas, sehingga mudah untuk dimengerti. Buku ini bersifat inspiratif dan motivasional. Materi dalam buku ini singkat, tetapi memiliki makna yang sangat mendalam, sehingga pembaca dapat memahami isi buku dan isi puisi-puisi yang lain. Sebagai salah satu buku bestseller, kualitas buku Bilang Begini Maksudnya Begitu ini tak perlu diragukan lagi. Sapardi Djoko Damono berhasil menyampaikan seluruh pesan atau makna dan bagaimana caranya mengapresiasi puisi melalui tulisan yang indah dan penjelasan yang baik. Buku ini adalah sebuah buku yang memuat begitu banyak kajian puisi-puisi indah beserta makna yang tersirat di dalamnya. Materi dalam buku ini dinilai cukup singkat, tetapi dijelaskan secara lengkap. Beberapa contoh puisi yang dikutip di dalam buku ini juga merupakan puisi yang terkenal. Nah, jika Grameds punya minat yang lebih jauh terhadap puisi, Grameds mungkin akan terdorong untuk mencari informasi tentang mereka dan mencari tahu lebih banyak seputar puisi. Buku ini juga dapat membantu memahami para Grameds dalam menangkap pesan, gambar, atau makna puisi memang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada latar belakang juga pengetahuannya terhadap berbagai piranti puisi. Hal ini juga beberapa kali disinggung oleh penulis. Ketidaktahuan seseorang tersebut terkadang menyebabkan sebuah puisi terasa “gelap”. Buku ini akan memandu dan membantu Anda dalam mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai puisi dan cara memaknainya. Penutup Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu karya Sapardi Djoko Damono ini dapat membuat para pembaca meningkatkan pengetahuannya mengenai puisi. Terutama bagi para Grameds yang menyukai buku-buku sajak, puisi, dan lainnya. Apabila Grameds membaca buku ini, mungkin Grameds akan dapat memahami isi dari puisi-puisi lain dan dapat mengetahui cara mengapresiasi puisi-puisi yang ada. Sapardi Djoko Damono cocok bagi Grameds yang menyukai buku-buku yang berisikan puisi ataupun sajak-sajak yang dituliskan secara indah dan sederhana namun memiliki makna yang cukup mendalam. Mungkin bagi para Grameds yang penasaran, kenapa sih Sapardi Djoko Damono sangat terkenal dengan puisinya? Grameds bisa coba membaca buku Bilang Begini Maksudnya Begitu ini untuk mendapatkan jawabannya. Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Bilang Begini Maksudnya Begitu karya Sapardi Djoko Damono. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku puisi. Review diatas cocok bagi para Grameds yang sedang mencari buku-buku puisi dengan penjelasan yang mudah dipahami. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku puisi, seperti Sapardi Djoko Damono, Grameds bisa membeli bukunya di Karena sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi. Jadi tunggu apa lagi? Jangan sampai ketinggalan dan segera beli dan miliki bukunya sekarang juga! Penulis Sabrina Gasella Ghaisani
Puisipertama karya Sapardi Djoko Damono yang akan kita bahas yaitu puisi berjudul "Aku Ingin". "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."
Sebuah kata atau frasa dalam puisi biasanya menyimbolkan sesuatu karena pada dasarnya puisi adalah sebuah karya sastra yang multitafsir. Artinya, setiap kata atau frasanya dapat bermakna sesuatu. Namun, penyimbolan sebuah kata atau frasa dalam puisi juga dapat ditentukan melalui konteks yang berlaku dalam puisi tersebut secara keseluruhan. Dalam puisi “Sajak Tafsir” karya Sapardi Djoko Damono di atas, frasa selembar daun terakhir menyimbolkan seseorang yang berada di akhir usianya. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya baris-baris aku selembar daun terakhir yang ingin menyaksikanmu bahagia ketika sore tiba yang menyebut bahwa si aku liris ingin menyaksikan seseorang yang mungkin dia sayang sebelum ajalnya menjemput yang disimbolkan dengan ketika sore tiba. Jawaban A kurang tepat karena dapat dipastikan aku liris yang diikuti oleh frasa selembar daun terakhir menggambarkan seseorang karena adanya pronomina aku. Jawaban B kurang tepat karena jawaban tersebut tidak mengandung simbol apa pun. Jawaban C kurang tepat karena di bait terakhir frasa selembar daun terakhir memilikin harapan sehingga tidak mungkin bahwa frasa tersebut adalah harapannya itu sendiri. Jawaban E kurang tepat karena tidak mengandung simbol apa pun. Jadi, jawaban yang paling tepat adalah D.
. 108 499 346 339 446 289 368 437
puisi sajak tafsir karya sapardi djoko damono